Menggali Nilai-Nilai Politik dalam Cerita Rakyat Masyarakat Sasak Melalui Cerita Rakyat
Abstract
Suku Sasak merupakan suku terbesar di NTB dan sebagian besar mendiami pulau Lombok walaupun juga banyak tersebar di kabupaten kota lain yang ada di NTB maupun diberbagai provinsi lain di Indonesia. Jika dilihat dari sisi historis masyarakat Sasak Lombok merupakan masyarakat banyak menyimpan cerita, baik cerita penaklukan maupun cerita abstraksi lainnya. Dalam berbagai buku sejarah disebutkan jika Suku Sasak pernah berselisih atau diinvasi oleh suku lain sebut saja misalkan, oleh Suku Jawa, Makassar, Bugis, Bali, dan seterusnya sehingga pernah berhasil menguasai Lombok lebih kurang satu milenium. Sehingga dalam proses dinamika penaklukan Suku Sasak tersebut terselip berbagai cerita rakyat yang beneran terjadi maupun yang lebih bersifat abstraksi atau foklor. Maka cerita tersebut diteliti menggunakan pendekatan kualitatif jenis library research (penelitian kepustakaan).
Maka penelitian ini menyimpulkan jika, terdapat dua cerita rakyat sasak yang penulis atau peneliti kaji yaitu cerita yang didalamnya memiliki pesan-pesan nilai politik, yang pertama adalah cerita rakyat sasak Putri Mandalika dan yang kedua cerita rakyat sasak Asal Muasal Nama Kota Ampenan. Lebih jauh kajian ini menunjukkan bahwa terdapat masing-masing dua bentuk-bentuk nilai politik yang terkandung dalam cerita rakyat sasak tersebut, yakni Kebebasan individu, Persatuan, Kepercayaan dan Tanggung jawab. Dan nilai-nilai politik cerita rakyat sasak tersebut dalam implementasi birokrasi pemerintahan sekarang ini terdapat keselaranasan dalam arti yang lain babhwa kedua nilai tersebut masih berjalana diamalkan hingga saat ini dalam birokrasi pemerintahana, nilai yang dimaksud dalam temuan hasil kajian ini adalah adanya implementasi nilai kebebasan Individu dalam berekpresi serta nilai persatuan yang masih terjaga dengan baik.
Keywords
cerita rakyat, masyarakat sasak, nilai politik
References
- Budiwanti, Erni. Islam Sasak; Wetu Telu Versus Waktu Lima. Yogyakarta: Lkis Press, 2000.
- Suryawati, D., & Sofiani, A. K. A (2022). Nilai Politik Dalam Kumpulan Cerita Rakyat Jawa Tengah Dengan Pendekatan Sosiologi Sastra. Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(2), 152-165.
- Sahril, S. (2017). Nilai Budaya dan Pendidikan Karakter dalam Cerita Rakyat Sumatera Utara: suatu Kajian Model Skema Aktan dan Skema Fungsi Greimas. Madah, 4(2), 208-225.
- Indiarti, W. (2017). Nilai-nilai pembentuk karakter dalam cerita rakyat asal-usul Watu Dodol. JENTERA: Jurnal Kajian Sastra, 6(1), 26-41.
- Junaini, E., Agustina, E., & Canrhas, A. (2017). Analisis nilai pendidikan karakter dalam cerita rakyat seluma. Jurnal Ilmiah KORPUS, 1(1), 39-43.
- Youpika, F., & Zuchdi, D. (2016). Nilai pendidikan karakter cerita rakyat suku Pasemah Bengkulu dan relevansinya sebagai materi pembelajaran sastra. Jurnal Pendidikan Karakter, (1).
- Simega, B. (2014). Nilai Sosial dalam Cerita Rakyat Toraja Tulangdidi’Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra. Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 3(2), 551-562.
- H. Barkker, Anton. 1986. Metode-metode Filsafat. Jakarta: Ghalia Indonesia.
- Zadzir, Muhammad. 1998. Metode Penelitian I.Jakarta: Ghalia Indonesia.
- Abdurrahman, Dudung. 2011. Metode Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta: Ombak.
- A. Piliang, Yasraf Transpolitika. 2005. Dinamika Politik di dalam Era Virtualitas, peng. Haryatmoko. Yogyakarta: Jalasutra.
- Sudaryono, 2017. “Metodologi penelitian”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
- Alpansori, M. J., & Wijaya, H. (2014). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Cerita Rakyat Sasak (Pendekatan Pragmatik). Educatio, 9(2), 308-326.
- Kurniawan, (2019). Cerita Rakyat Sebagai Fragmentaris Sastra Anak Dan Kesesuaiannya Dengan Perkembangan Anak. Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia (SENASBASA). 3(2). 916.
- Hanan, A. 2022. “Cerita Rakyat Putri Mandalika”. Hasil Wawancara Pribadi: 27 Oktober 2022, Universitas Islam Negeri Mataram.
- Hanan, A. 2022. “Cerita Rakyat Putri Mandalika”. Hasil Wawancara Pribadi: 10 November 2022, Universitas Islam Negeri Mataram.
- Rofiq, Muhammad Nur. 7 Juni 2017. Macam-Macam Kemerdekaan atau Kebebasan. Diakses pada 15 November 2022, dari https://bloktuban.com/2018/06/07/macam-macam-kemerdekaan-atau-kebebasan/?m=1
- Rachman, Ani. 29 Agustus 2022. Persatuan dan Kesatuan Indonesia: Makna dan Cara Menjaganya. Diakses pada 15 November 2022, dari https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/29/123000469/persatuan-dan-kesatuan-indonesia--makna-dan-cara-menjaganya#page2
- Fajri, Dwi Latiful. 27 Desmber 2021. Pengertian Tanggung Jawab dan Contohnya dalam Masyarakat. Diakses pada 15 November 2022, dari https://katadata.co.id/safrezi/berita/61c91ad7f2262/pengertian-tanggung-jawab-dan-contohnya-dalam-masyarakat
- Anugerah, Gilang. 26 Desember 2020. Melihat Kembali Kebebasan Individu Dalam Sistem Demokrasi. Diakses pada 15 November 2022, dari https://kumparan.com/anugerah-gilang/melihat-kembali-kebebasan-individu-dalam-sistem-demokrasi-1uqq6YsFHMw